Apakah Gereja Setan Juga Berkembang Di Indonesia?

Membicarakan kepercayaan di Indonesia, ada beragam nama. Setidanya ada 6 agama yang diakui oleh negara, mulai dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha juga Kong Hu Chu. Di luar itu, masih ada banyak nama lain yang merupakan kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan dilindungi negara. Akan tetapi, ada pula keyakinan yang mungkin dianggap ‘tak biasa’ yang disebut Satanic, Gereja Setan atau kaum pemuja setan.

Di banyak negara Barat, seperti di kawasan Benua Amerika dan Eropa nama Satanic mungkin tak begitu Asing. Namun, lain halnya dengan di Indonesia. Meski terdengar menggelitik di telinga, nyatanya aliran ini nyata adanya.

Adalah komika kenamaan, Mongol Stres yang mengungkap adanya Satanic di Indonesia. Hal itu, ia ungkapkan dalam wawancara bersama presenter kondang, Denny Sumargo yang tayang di kanal YouTube-nya. Dengan terang, komika berambut cepak itu mengaku sebagai mantan Satanic di Indonesia.

Dituturkannya bahwa kelompok Satanic di Indonesia adalah Gereja Setan, yang tak lain merupakan cabang dari kelompok utama yang ada di Amerika Serikat. Lebih lanjut, merujuk pada keterangan Mongol, saat dirinya masih tergabung dalam kelompok Satanic, ia kerap melakukan ritual yang salah satunya mengolok-olok Yesus Kristus.

Ya, Satanic dikenal sebagai aliran memuja setan dan menolak Tuhan. Aliran ini membidik mereka kalangan yang mencari jati diri atau orang-orang yang tak percaya Tuhan dan ingin mencari ‘jalan yang lain’.

Menanggapi maraknya berita-berita di media masa dan media sosial yang membahas tentang gereja setan, Drs. Jiffry F. Kawung, STh. M.Si, selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tomohon menghimbau untuk tidak lagi menggunakan nama gereja setan. Istilah yang paling tepat sebenarnya adalah ‘kelompok penyembah setan’.

Alasan utamanya, istilah gereja merujuk pada kekudusan yaitu persekutuan orang orang percaya kepada Yesus Kristus sebagai tuhan. Penggunaaan istilah gereja kepada kelompok penyembah setan adalah tindakan pelecehan yang meresahkan serta merusak kerukunan umat beragama. Jika memang terbukti benar ada kelompok penyembah setan, maka kelompok tersebut menyesatkan dan menjadi musuh bersama yang harus segera diatasi.

Selanjutnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tomohon juga meminta seluruh pimpinan umat beragama untuk lebih meningkatkan pembinaan dan pelayanan kepada anggota jemaatnya, agar tidak akan terpengaruh dengan ajaran sesat tersebut. Sedangkan kepada pemimpin kelompok penyembah setan ini agar segera menghentikan segala kegiatannya

Himbaun tersebut diatas dapat dimaklumi, mengingat kenyataan bahwa ada beberapa kelompok pemuja setan yang populer hingga memiliki pengikut di Indonesia, antara lain:

 

 

1.GEREJA SETAN (CHURCH OF SATAN)

Gereja Setan yang dalam Bahasa inngris disebut sebagai Church of Satan, adalah nama sebuah organisasi yang dibentuk berdasarkan filosofi tentang setan. Gereja setan memiliki beberapa sebutan lain seperti LaVeyan Satanisme, Ateistik Satanisme dan Satanisme modern.

Meski menggunakan istilah gereja, organisasi ini ternyata tidak ada kaitan dengan gereja dalam agama Kristen yang menyifatkan badan persekutuan umat atau lembaga yang diasaskan oleh Yesus Kristus.

 

 

 

2.THE SATANIC TEMPLE

The Satanic Temple adalah kelompok pemuja setan yang didirikan pada 2012 oleh Lucien Greaves dan Malcolm Jarry. Misi kelompok itu adalah untuk "mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan mengejar tujuan mulia".

The Satanic Temple dibentuk sebagai reaksi terhadap ketidakmampuan Gereja Setan untuk "mewujudkan dirinya menjadi organisasi yang relevan di dunia nyata. Para pendirinya mengklaim bahwa The Satanic Temple adalah agama non-teistik. Mereka mengabdikan dirinya dalam aksi politis yang berfokus memisahkan gereja dan negara, kesetaraan agama, dan hak-hak reproduksi.

The Satanic Temple inilah yang baru-baru ini membuat heboh karena berencana menggelar satu pertemuan yang diklaim terbesar sepanjang sejarah. Walaupun terbukti bahwa The Satanic Temple menjadi salah satu kelompok yang menjadi anggota gereja setan, sebagian besar pengikutnya mengaku tidak menyembah setan.

Sejak tahun 2019, The Satanic Temple telah banyak disorot karena statusnya yang diakui sebagai organisasi keagamaan resmi yang bebas pajak. Mereka juga mendapatkan banyak perhatian media di masa lalu atas advokasi mereka untuk memisahkan gereja dengan negara.

Para pemimpin organisasi telah berhasil menyingkirkan patung Ten Commandments dari gedung-gedung pemerintah AS, dengan alasan bahwa tidak ada agama resmi yang dianggap berasal dari Amerika Serikat.

The Satanic Temple merasa bahwa mayoritas penganut Kristen seringkali melangkahi gereja dan ikut campur tangan dalam mengurus negara, untuk itu mereka tidak ragu untuk angkat bicara.

The Satanic Temple berkantor pusat di Salem, Massachusetts. Tetapi juga memiliki cabang di Texas, Georgia, Arkansas, Illinois, dan beberapa negara bagian lainnya.

 

 

3.ORDER OF NINE ANGLES

Order of Nine Angles berdiri pada 1970 di Inggris. Kelompok dikenal sebagai kelompok pemuja setan era Nazi.

Order of Nine Angles memiliki tujuan merusak masyarakat Yahudi-Kristen yang mengalami kemunduran. Kelompok itu ingin membuat peradaban kekaisaran baru dengan mencampurkan Darwinisme, Sosial, Setanisme, dan Fasisme.

Para penganutnya kerap diminta menyusup diam-diam ke organisasi seperti militer atau gereja Kristen guna merusak kestabilan mereka.

Sejauh mereka berdiri, Order of Nine Angles telah memengaruhi beberapa kelompok ekstremis neo-Nazi termasuk Divisi Atomwaffen yang berbasis di AS dan Divisi Sonnenkrieg.

 

 

4.LUCIFERIANISME

Luciferianisme dibentuk oleh mantan anggota Order of Nine Angles dan musisi heavy metal Michael Ford, di Houston pada tahun 2013. Kelompok yang diberi nama Greater Church of Lucifer ini banyak mengadopsi prinsip Gereja Setan dengan memberikan sentuhan okultisme atau ilmu sihir. Kelompok ini  juga memiliki cabang di negara lain.

 

 

KELOMPOK PEMUJA SETAN TIDAK PERCAYA SETAN

Tak sedikit orang yang ngeri ketika mendengar kata pemuja setan. Sebab, kaum ini identik dengan sekumpulan orang orang yangtidak hanya mengagungkan setan tetapi juga menyembahnya seperti Tuhan.

Realitanya, tak seperti namanya, para 'pemuja setan' bukanlah 'penyembah' setan, melainkan orang yang tidak percaya agama.

Sebagai contoh adalah kelompok The Satanic Temple dan Gereja Setan (Church of Satan) . Anggota kedua kelompok ini tidak menyembah setan, bahkan tidak percaya dengan keberadaan setan.

Dalam situs webnya, Gereja Setan menuliskan bahwa setan hanyalah simbol martabat, kebebasan, dan individualisme. Dan berfungsi sebagai "proyeksi metaforis eksternal dari potensi pribadi tertinggi".

Gereja Setan menempatkan individu sebagai pusat alam semesta yang digambarkan oleh pendeta Peter Gilmore dari "a-theist" menjadi "I-theist".

Tidak hanya itu, Gereja Setan juga menyatakan bahwa memuja setan artinya memuja sesuatu yang rasional yang selama ini dihilangkan dari paham supranatural dan takhayul "berbasis tradisi kuno".

Sedangkan The Satanic Temple menganggap setan sebagai simbol "perlawanan" dan "pemberontak". Dalam sejumlah agama, setan memang dianggap makhluk yang selalu melawan dan menentang Tuhan.

Yang dilawan dan ditentang oelh kelompok The Satanic Temple adalah otoritas yang berkuasa demi memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

Dalam situsnya, misi The Satanic Temple adalah untuk mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan mengejar tujuan mulia.

"Jika Anda bertanya: Saya ingin menjual jiwa saya, menjadi kaya, dan bergabung dengan Iluminati dan sebagainya. Tolong cari ke tempat lain, jangan ke kami. Jika Anda bertanya: Apakah kami menyembah setan? Tidak, kami juga tidak percaya pada keberadaan Setan atau hal-hal gaib"

Gereja Katolik Santa Maria de Fatima Jakarta

Gereja Katolik Santa Maria de Fatima Toasebio (bahasa Tionghoa: 草埔法蒂瑪聖母堂) adalah salah satu gereja tertua di Keuskupan Agung Jakarta. Toasebio secara…

Sumur Kitiran Mas, Destinasi Ziarah umat Katolik di Jogjakarta

Ziarah Rohani Katolik adalah salah satu kegiatan yang dianjurkan untuk seluruh umat Katolik. Alasannya karena kegiatan ziarah merupakan sebuah…

Apakah Gereja Setan Juga Berkembang Di Indonesia?

Membicarakan kepercayaan di Indonesia, ada beragam nama. Setidanya ada 6 agama yang diakui oleh negara, mulai dari Islam, Kristen Protestan, Katolik,…

Umat Katolik di Bali juga Melakukan Tradisi "Ngejot"

Hari Penampahan adalah sebutan untuk satu hari sebelum Hari Raya Galungan. Dalam hari itu, terdapat satu tradisi yang kerap dilakukan umat Hindu Bali…

Gereja Katolik Santo Antonius Magelang Gelar Misa Tahun Baru Imlek, Dengan Khutbah Menggunakan Bahasa Mandarin

Tahun Baru Imlek adalah perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa…

Wisata Religi ke Gua Maria Kerep, Ambarawa

Sejak pandemi covid-19, Gua Maria Kerep yang terletak di Ambarawa menjadi salah satu tempat doa yang ditutup. Namun akhir-akhir ini sudah mulai…