Himbaun tersebut diatas dapat dimaklumi, mengingat kenyataan bahwa ada beberapa kelompok pemuja setan yang populer hingga memiliki pengikut di Indonesia, antara lain:
1.GEREJA SETAN (CHURCH OF SATAN)
Gereja Setan yang dalam Bahasa inngris disebut sebagai Church of Satan, adalah nama sebuah organisasi yang dibentuk berdasarkan filosofi tentang setan. Gereja setan memiliki beberapa sebutan lain seperti LaVeyan Satanisme, Ateistik Satanisme dan Satanisme modern.
Meski menggunakan istilah gereja, organisasi ini ternyata tidak ada kaitan dengan gereja dalam agama Kristen yang menyifatkan badan persekutuan umat atau lembaga yang diasaskan oleh Yesus Kristus.
2.THE SATANIC TEMPLE
The Satanic Temple adalah kelompok pemuja setan yang didirikan pada 2012 oleh Lucien Greaves dan Malcolm Jarry. Misi kelompok itu adalah untuk "mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan mengejar tujuan mulia".
The Satanic Temple dibentuk sebagai reaksi terhadap ketidakmampuan Gereja Setan untuk "mewujudkan dirinya menjadi organisasi yang relevan di dunia nyata. Para pendirinya mengklaim bahwa The Satanic Temple adalah agama non-teistik. Mereka mengabdikan dirinya dalam aksi politis yang berfokus memisahkan gereja dan negara, kesetaraan agama, dan hak-hak reproduksi.
The Satanic Temple inilah yang baru-baru ini membuat heboh karena berencana menggelar satu pertemuan yang diklaim terbesar sepanjang sejarah. Walaupun terbukti bahwa The Satanic Temple menjadi salah satu kelompok yang menjadi anggota gereja setan, sebagian besar pengikutnya mengaku tidak menyembah setan.
Sejak tahun 2019, The Satanic Temple telah banyak disorot karena statusnya yang diakui sebagai organisasi keagamaan resmi yang bebas pajak. Mereka juga mendapatkan banyak perhatian media di masa lalu atas advokasi mereka untuk memisahkan gereja dengan negara.
Para pemimpin organisasi telah berhasil menyingkirkan patung Ten Commandments dari gedung-gedung pemerintah AS, dengan alasan bahwa tidak ada agama resmi yang dianggap berasal dari Amerika Serikat.
The Satanic Temple merasa bahwa mayoritas penganut Kristen seringkali melangkahi gereja dan ikut campur tangan dalam mengurus negara, untuk itu mereka tidak ragu untuk angkat bicara.
The Satanic Temple berkantor pusat di Salem, Massachusetts. Tetapi juga memiliki cabang di Texas, Georgia, Arkansas, Illinois, dan beberapa negara bagian lainnya.
3.ORDER OF NINE ANGLES
Order of Nine Angles berdiri pada 1970 di Inggris. Kelompok dikenal sebagai kelompok pemuja setan era Nazi.
Order of Nine Angles memiliki tujuan merusak masyarakat Yahudi-Kristen yang mengalami kemunduran. Kelompok itu ingin membuat peradaban kekaisaran baru dengan mencampurkan Darwinisme, Sosial, Setanisme, dan Fasisme.
Para penganutnya kerap diminta menyusup diam-diam ke organisasi seperti militer atau gereja Kristen guna merusak kestabilan mereka.
Sejauh mereka berdiri, Order of Nine Angles telah memengaruhi beberapa kelompok ekstremis neo-Nazi termasuk Divisi Atomwaffen yang berbasis di AS dan Divisi Sonnenkrieg.
4.LUCIFERIANISME
Luciferianisme dibentuk oleh mantan anggota Order of Nine Angles dan musisi heavy metal Michael Ford, di Houston pada tahun 2013. Kelompok yang diberi nama Greater Church of Lucifer ini banyak mengadopsi prinsip Gereja Setan dengan memberikan sentuhan okultisme atau ilmu sihir. Kelompok ini juga memiliki cabang di negara lain.
KELOMPOK PEMUJA SETAN TIDAK PERCAYA SETAN
Tak sedikit orang yang ngeri ketika mendengar kata pemuja setan. Sebab, kaum ini identik dengan sekumpulan orang orang yangtidak hanya mengagungkan setan tetapi juga menyembahnya seperti Tuhan.
Realitanya, tak seperti namanya, para 'pemuja setan' bukanlah 'penyembah' setan, melainkan orang yang tidak percaya agama.
Sebagai contoh adalah kelompok The Satanic Temple dan Gereja Setan (Church of Satan) . Anggota kedua kelompok ini tidak menyembah setan, bahkan tidak percaya dengan keberadaan setan.
Dalam situs webnya, Gereja Setan menuliskan bahwa setan hanyalah simbol martabat, kebebasan, dan individualisme. Dan berfungsi sebagai "proyeksi metaforis eksternal dari potensi pribadi tertinggi".
Gereja Setan menempatkan individu sebagai pusat alam semesta yang digambarkan oleh pendeta Peter Gilmore dari "a-theist" menjadi "I-theist".
Tidak hanya itu, Gereja Setan juga menyatakan bahwa memuja setan artinya memuja sesuatu yang rasional yang selama ini dihilangkan dari paham supranatural dan takhayul "berbasis tradisi kuno".
Sedangkan The Satanic Temple menganggap setan sebagai simbol "perlawanan" dan "pemberontak". Dalam sejumlah agama, setan memang dianggap makhluk yang selalu melawan dan menentang Tuhan.
Yang dilawan dan ditentang oelh kelompok The Satanic Temple adalah otoritas yang berkuasa demi memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.
Dalam situsnya, misi The Satanic Temple adalah untuk mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan mengejar tujuan mulia.
"Jika Anda bertanya: Saya ingin menjual jiwa saya, menjadi kaya, dan bergabung dengan Iluminati dan sebagainya. Tolong cari ke tempat lain, jangan ke kami. Jika Anda bertanya: Apakah kami menyembah setan? Tidak, kami juga tidak percaya pada keberadaan Setan atau hal-hal gaib"