Siapakah Yabes?
Salah satu penjelasan tentang Yabes ada di laman yabsdavid.blogspot.com. Meski penulisnya menyatakan bahwa tulisannya hanyalah opini yang sangat subyektif dan tidak dapat dijadikan dasar, namun menarik untuk disimak karena sumbernya berasal dari alkitab, referensi online serta buku-buku yang membahas nama Yabes.
Menurutnya, Kitab Tawarikh merupakan salah satu kitab sehari-hari alias "buku harian" dari beberapa raja Israel dan Yehuda. Kitab ini juga disebut sebagai kitab sejarah, karena memuat silsilah dari beberapa raja.
Namun mengenai asal usul Yabes sendiri masih belum jelas, apakah merupakan keturunan raja-raja Yehuda secara langsung atau dari keturunan lain yang nantinya akan menjadi salah satu leluhur dari Yesus Kristus.
Ada banyak pendapat tentang hal tersebut, salah satunya menyatakan bahwa Yabes hanyalah rakyat jelata yang tidak memiliki hubungan dengan para raja terdahulu. Tetapi kedekatannya dengan Tuhan, Yabes diangkat derajatnya.
Raja-raja pada jaman dahulu memang dianggap dekat dan diberkati oleh Tuhan sehingga memiliki kekayaan yang luar biasa.
Demikian juga dengan Yabes, dengan berkat Tuhan kekayaan Yabes hampir setara dengan kekayaan beberapa raja-raja yang pernah ditulis di sejarah Alkitab.
Oleh sebab itu, posisi Yabes dianggap sejajar dengan anak Yehuda, dan atau anak dengan darah biru.
Arti Nama Yabes
Yabes sesungguhnya bukan sekedar nama, tapi merujuk kepada sebuah keadaan yang buruk yaitu rasa sakit yang luar biasa.
Kesakitan adalah satu kondisi umum yang dialami seorang wanita ketika melahirkan. Namun wanita alias ibu yang melahirkan Yabes memberikan arti yang berbeda pada rasa sakit yang dialaminya. Seperti yang tertulis pada 1 Tawarikh 4:9b "Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan”.
Ungkapan tersebut menyiratkan bahwa Yabes adalah anak yang tidak diinginkan. Bahkan akan memberikan dampak yang buruk kepada keluarganya.
Tetapi, jika membaca lanjutan kitab Tawarikh tersebut, terdapat kalimat yang menyatakan bahwa 'Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya'.
Mengapa bisa yabes yang dianggap anak yang tidak diinginkan dan dipercaya akan membawa dampak buruk justru lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya?
Ada beberapa faktor kemungkinannya yaitu:
Yang pertama, pemberian nama Yabes telah memancing reaksi sosial masyarakat pada saat itu yang meyakini bahwa pemberian nama tersebut akan memberikan dampak buruk. Karena sudah telanjur, akhirnya orangtua Yabes selalu berusaha memberikan perhatian lebih untuk menyangkalnya. Sehingga ia pun lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya.
Yang kedua adalah faktor kedekatan Yabes dengan Tuhan, yang membuatnya selalu diberikan berkat olehNya. Kedekatan tersebut bukan datang secara tiba-tiba, melainkan hasil dari pembelajarannya kepada Daud, salah satu raja yang terpandang dan besar di Israel dan sangat terkenal karena kedekatannya dengan Tuhan.
Hal inilah yang membuat seorang Yabes untuk belajar mendekatkan diri kepada Allah yang disembah oleh Daud (Hal ini dilihat di ayat 10 yang menunjukan Yabes berseru kepada Allah Israel). Karena banyaknya bukti yang menunjukan Allah yang disembah oleh raja Daud adalah Allah yang hidup, maka Yabes mendekatkan diri dan berusaha mengenalnya.
Pengenalan akan Tuhan yang sesungguhnya membuatnya mengerti bahwa hubungan yang intim dengan Tuhan adalah segalanya melebihi harta kekayaan dan posis yang tinggi.
Hal ini menjadi faktor kedua yang membuat Yabes 'lebih dimuliakan daripada saudara-saudaranya'
Karena hasil dari kedekatan Yabes dengan Tuhan adalah doa nya yang sangat terkenal bahkan dikenal dengan doa yang sangat spesifik.