Mengapa Family Gathering di Bandung Menjadi Acara Favorit Komunitas Otomotif?

Bandung memang memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Kota yang jadi ibukota Jawa Barat ini memiliki keunikannya sendiri. Selain banyak ragam keindahan alam yang tersaji  juga terkenal dengan kesejukan udaranya. Kota yang dijuluki sebagai kota Kembang ini juga menjadi alternative family gathering Bandung. Mulai dari tempat wisata dengan tipikal pegunungan, perbukitan, tempat belanja, kafe hits, semuanya ada di Bandung. Salah satu Jalan di Bandung yang bernama Jl. Asia Afrika pun bisa menjadi salah alternative wisata edukasi bagi kita, apalagi anak-anak.

Mengapa kita harus menaruh Bandung di list kota tujuan family gathering? Berikut ini alasan-alasan yang bisa anda jadikan pertimbangan.

1. Terkenal sebagai kota dengan ragam kuliner khasnyaDi Bandung banyak sekali kuliner yang amat sangat khas untuk dicoba apabila anda sedang mengadakan acara gathering di Bandung. Makanan yang jadi ciri khas di Bandung misalnya Cireng, Batagor, Cuanki, dan Sulinak. Makanan khas Bandung ini dapat anda jadikan menu di acara family gathering yang diadakan keluarga besar anda atau pun perusahaan anda. Untuk harga makanannya, jangan khawatir, anda bisa medapatkan harga yang bersahabat juga. Baca selengkapnya...

  • Bukan Hanya Manusia, Jin Juga Menyerah Pada Ajian Rengkah Gunung

    Ajian adalah kata benda yang memiliki beberapa arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ajian didefinisikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan kekuatan gaib atau supranatural. Ajian juga dapat merujuk pada mantra atau doa-doa tertentu yang digunakan dalam praktik ilmu gaib. Selain itu, ajian juga bisa berarti ilmu atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang tertentu.
  • Bulan Suro, Saatnya Membersihkan Wesi Towo

    Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro. Kalender Jawa merupakan sistem penanggalan yang dipakai oleh Kasultanan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma sekitar 1613-1645. Bulan pertama pada kalender Jawa adalah Suro. Kemudian Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadilawal, Jumadilakir, Rejeb, Ruwah, Pasa, Syawal, Sela, dan Besar.