Dieffenbachia Seguine, Tanaman Jelita Namun Berbahaya

Nama Lain: Dumb Cane/Dumbplant. Dieffenbachia seguine, juga dikenal sebagai dumbcane, adalah spesies Dieffenbachia yang berasal dari Amerika tropis dari Meksiko selatan, melalui Amerika Tengah, hingga Amerika Selatan bagian utara dan Brasil. Ini juga asli dari beberapa pulau Karibia, termasuk Puerto Rico.

Dieffenbachia merupakan tipe tanaman rumah yang berukuran besar dan memiliki daun yang berwarna-warni. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama Daun Bahagia, atau Belanceng. Salah satu spesiesnya biasa disebut sebagai "Sri Rejeki" atau dieffenbachia seguine (Jacq.) Schott

Dieffenbachia Seguine banyak dijadikan tanaman hias karena warna daun yang cantik dan bervariasi mulai dari hijau, putih, dan kuning. Selain itu juga mudah tumbuh dan tidak sulit dalam perawatan. Daunnya tebal dan lebar namun tidak mudah rusak.

Namun demikian dibalik cantiknya tanaman ini ada bahaya yang seringkali diabaikan oleh masyarakat, berupa racun yang terdapat disemua bagian tanaman. Pada batangnya, terdapat racun dari enzim proteolitik, disebut sebagai Dumbcain.

Pada daun, zat berbahaya tersebut berasal dari kandungan kristal kalsium oksalat, yang bentuknya seperti jarum tajam. Jika terkena kulit, kristal jarum dari kalsium oksalat ini menyebabkan luka awal. 

Jika dari luka ini, enzim proteolitik masuk ke dalam jaringan kulit maka dapat menyebabkan jaringan sensitif iritasi, gatal, nyeri, hingga terjadi pembengkakan.

Apalagi jika tidak sengaja ada bagian tanaman yang tertelan, maka tidak butuh waktu akan terjadi pembengkakan pada bibir, lidah, dan mulut. Dan muncul gelembung yang didalamnya terdapat udara atau cairan, selanjutnya kemampuan berbicara akan berkurang atau hilang. Parahnya, kondisi ini dapat berlangsung hingga beberapa hari,

 

 

Pertolongan Pertama Pada Korban Yang Mengalami Keracunan Dieffenbachia sp.

  • Jika terkena kulit, segera bilas menggunakan air yang mengalir selama 15 menit, kemudian bersihkan dengan sabun,  bilas kembali menggunakan air yang mengalir.
  • Jika mengenai mata, hampir sama dengan perlakuan pada kulit yaitu, bilas mata dengan air mengalir selama 15-20 menit, sambil sesekali mengedipkan mata. Lakukan terus hingga sakitnya hilang. Jika mata tetap terasa sakit, segera bawa ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan medis.
  • Jika tertelan. umumnya korban akan tersedak. Segera keluarkan potongan tanaman dari mulut korban. Bersihkan bagian mulut dengan air mengalir secara perlahan. Kemudian periksa apakah terjadi keadaan susah menelan,iritasi, pembengkakkan atau perubahan warna pada bagian mulut. Jika pasien dapat menelan segera berikan setengah gelas susu atau air putih. Sebaiknya bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Untuk Pencegahan Keracunan

  1. Jangan meletakan tanaman Dieffenbachia sp pada lokasi yang banyak dilalui oleh anak anak dan hewan peliharaan
  2. Hindari getah dari tanaman Dieffenbachia sp.
  3. Gunakan sarung tangan ketika akan merawat atau menanam Dieffenbachia sp.

Sumber: http://ik.pom.go.id/

 

  • Gua Maria Pelinggih Ida Kaniaka Maria, "Lourdes" Umat Katolik di Paroki Palasari Bali

    Palinggih Ida Kaniaka Maria dalam bahasa Indonesia memiliki arti "tempat suci bagi Bunda Maria". Gua Maria ini dibangun pertama kali pada tahun 1962 di Banjar Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Oleh sebab itu dikenal dengan nama Gua Maria Palasari. Jaraknya dari Denpasar sekitar 115 km, butuh sekitar 3 jam berkendara menuju ke arah Bali Barat tanpa macet. Sedangkan jarak dari pelabuhan Gilimanuk sekitar 22 km, dari kota Negara 21 km menuju ke arah Barat.