II. ASAL USUL ISTILAH "BRAJAMUSTI"
Nama brajamusti berdasarkan legenda, diambil dari nama putra ke-lima Prabu Arimbaka, seorang raja raksasa dari negara Pringgandani yang memiliki istri Bernama Dewi Hadimba. Brajamusti mempunyai tujuh orang saudara kandung yaitu Arimba/Hidimba, Dewi Arimbi, Arya Prabakesa, Brajadenta, Brajalamatan, Brajawikalpa dan Kalabendana.
Selain mempunyai sifat mudah naik darah, agak bengis, keras hati dan ingin menang sendiri, Brajamusti sangat sakti. Bersama kakaknya, yaitu Brajadenta dan kedua adiknya, Brajalamatan dan Brajawikalpa, Brajamusti pernah melakukan pemberontakan merebut tahta negara Pringgandani dari kekuasaan Dewi Arimbi. Namun dapat digagalkan oleh Gatotkaca dan menewaskan Brajalamatan bersama dengan Brajawikalpa.
Brajamusti dan Brajadenta kemudian melarikan diri, dan meminta perlindungan pada kemenakannya yaitu Prabu Arimbaji, putra mendiang Prabu Arimba yang telah menjadi raja di negara Guwasiluman di kawasan hutan Tunggarana. Setelah itu, Brajamusti yang memiliki dendam, berniat untuk membunuh Gatotkaca menggunakan tangan orang lain, yaitu Prabu Duryudana, raja negara Astina.
Caranya, Brajamusti dengan bantuan Bathari Durga menjelma menjadi Gatotkaca palsu, untuk menganggu Dewi Banowati yang tak lain adalah istri dari Prabu Duryudana. Namun perbuatan tersebut dapat diketahui oleh Gatotkaca hingga terjadi pertempuran sengit yang menewaskan Brajamusti.
Konon kabarnya, arwah Brajamusti menjelma menjadi sebuah ajian/kesaktian yang oleh Gatotkaca dipadukan dengan kekuatan yang ada pada tangan kanannya.
Dari sinilah ajian brajamusti menjadi terkenal sebagai ilmu kesaktian tingkat tinggi, yang dapat dipelajari untuk menghasilkan pukulan yang sangat dahsyat, hingga dapat membuat musuh bertekuk lutut dalam sekejap. Dengan satu pukulan saja, bisa menghancurkan beton tebal bahkan besi sekalipun. Hebatnya lagi, pukulan yang menggunakan ajian brajamusti bisa dilakukan pada target yang jaraknya jauh tanpa mengurangi kekuatannya.
AJIAN BRAJAMUSTI, ILMU KANURAGAN PAMUNGKAS
Beberapa ahli beladiri, menganggap bahwa ajian brajamusti adalah pemungkas dari sekian banyak ilmu kanuragan yang ada. Oleh sebab itu, pemilik ajian brajamusti haruslah orang yang memiliki tingkat kesabaran yang tinggi alias bisa menahan emosinya, dan tidak ringan tangan. Jika tidak, sang pemilik ajian ini akan dengan mudahnya melumpuhkan seseorang di sekitarnya karena permasalahan kecil.
AJIAN BRAJASMUSTI SUDAH DIAJARKAN DI AL-QURAN
Meski tergolong paham mistik, Ajian brajamusti dianggap nyata dan benar adanya. Menurut KH. Muallim Dawan dari channel YouTube Al-Mu'allim Center, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, selama Allah SWT menghendaki. Manusia juga telah diwarisi energi yang bisa dilepaskan dari jarak jauh untuk mengenai suatu benda.
Sebagai bukti, di dalam Al-Qur'an memang terdapat ayat yang secara eksplisit tidak menyampaikannya secara langsung, tetapi menyebutnya secara implisit atau tidak secara langsung, tentang ajian brajamusti.
Ayat tersebut berasal dari surat asy-Syu'ara' ayat 130-131 yaitu:
وَإِذَا بَطَشْتُم بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ
Wa idzaa bathasytum bathasytum jabbaariin
Yang artinya: "dan apabila kalian memukul, maka kalian memukul dengan cara paksa. Maka bertakwalah kepada Allah dan bertaatlah". Jadi, yang dapat menguasai dan menggunakan ajian brajamusti ini, harus orang takwa, memiliki rasa takut dan ketaatan kepada Allah.
Ketakwaan dalam hal ini berarti melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan laranganNya. Jika semua telah dilaksanakan, maka Allah akan meminjamkan kekuatanNya yang maha dahsyat melalui ajian brajamusti. Ayat tersebut diatas selain sebagai doa, ternyata juga menjadi mantra untuk mendapatkan dan mengggunakan ilmu brajamusti.
CARA MENGUASAI ILMU BRAJAMUSTI MENGGUNAKAN SURAT YANG TERDAPAT PADA AL-QUR'AN
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk menguasai ilmu brajamusti, menggunakan surat asy-Syu'ara' ayat 130-131:
1. Sediakan batu hitam dari sungai, dengan ukuran agak lebar.
2. Sucikan diri terlebih dahulu dengan cara wudhu, kemudian tuliskan ayat 130 dalam surat Asy-Syu'ara'menggunakan paku atau benda tajam keras lainnya
3. Kemudian peganglah batu tersebut setiap hari, minimal 7 hari 7 malam, sambil membaca ayatnya sebanyak 1000 kali perhari setiap selesai sholat.
CARA MENGAKTIFKAN KEKUATAN AJIAN BRAJAMUSTI
Ajian Brajamusti dapat diaktifkan secara langsung, dengan cara membaca ayat surat asy-Syu'ara' ayat 130-131 sebanyak 1000 kali, kemudian tiup telapak tangan kanan dan kiri sambil diludahi sedikit saja masing-masing 3 kali.
Selanjutnya, kepalkan tangan sekuat-kuatnya dan rasakan kekuatan yang luar biasa. Langsung hantamkan pada sasaran yang dituju. Sedangkan untuk menghantam musuh jarak jauh, gunakan ayat surat asy-Syu'ara' ayat 130-131 untuk menyatukan kekuatannya dengan energi alam semesta.
Setelah bisa menguasai ajian brajamusti ini,yang harus diingat adalah tidak menggunakannya secara sembarangan, terkecuali dalam keadaan kepepet, misalnya dirampok dalam perjalanan dan tidak bisa menghindar.
CARA MENDAPATKAN AJIAN BRAJAMUSTI TANPA AYAT
Setelah benar-benar siap secara lahir dan batin, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Rialat (bertapa dengan mengekang hawa nafsu) di puncak gunung.
2. Lakukan puasa mutih selama 7 hari dengan ketentuan, buka dan sahur di hari pertama hanya makan 7 kepal nasi dan air putih. Kemudian di hari kedua makan 6 kepal nasi putih dan air putih, dan seterusnya dikurangi satu kepal.
3. Pada hari ketujuh puasa mutih dilakukan tanpa tidur pada malam harinya (persis seperti puasa ngebleng).
Selama berpuasa, jangan pernah telat melakukan sholat fardlu dan membaca mantra ajian brajamusti selepas wirid sebanyak 21 kali.
MANTRA AJIAN BRAJAMUSTI
"Tereptrep ing awakku, gebar-gebyar panuwunku, kade gerah subawaku, kade gunting drijiku, watu item ing tanganku, sang katrajang remuk ajur mekso ilang tanpo bayu, hiyo aku braja musti, Laa Ilaha Illalloh Muhammadarrosululloh."
PANDUAN PUASA NGEBLENG UNTUK MENDAPATKAN AJIAN BRAJAMUSTI
Inilah tata cara puasa ngebleng seperti yang dikutip dari kanal Youtube Channel Jawa.
1.Jangan Melakukannya Tanpa Bimbingan Guru
Puasa Ngebleng pastinya akan melibatkan interaksi dengan alam gaib. Guru yang berpengalaman akan dapat melindungi praktisi dari berbagai godaan selama proses puasa.
Bukan hanya guru, Restu dari orang tua diyakini dapat menjadi perlindungan bagi praktisi selama menjalani puasa tersebut. Oleh sebab itu, lakukan ziarah ke makam serta meminta restu orang tua yang sudah meninggal, sebelum melaksanakan Puasa Ngebleng.
2. Memilih Hari yang Tepat
Puasa ngebleng untuk mendapatkan ajian brajamusti, sebaiknya dilakukan pada hari Selasa Kliwon.
3. Menentukan Tempat yang Tepat
Tempat yang cocok untuk melaksanakan puasa untuk mendapatkan ajian brajamusti adalah puncak gunung yang diyakini memiliki energi spiritual yang kuat.
Demikian penjelasan tentang ajian brajamusti, salah satu kesaktian di Indonesia yang melegenda. Anda tertarik untuk memilikinya?