Begonia merupakan genus dari tanaman berbunga dari keluarga Begoniaceae. Tanaman ini memiliki lebih dari 1.700 spesies berbeda. Umumnya Begonia tahan hidup di kawasan yang lembab dari yang beriklim tropis hingga subtropis. Selain di Indonesia dan kawasan Asia, Begonia juga bisa dijumpai di Afrika dan Amerika. Di Indonesia sendiri, persebaran Begonia di alam sebenarnya cenderung merata, karena bisa dijumpai dari ujung barat di Aceh hingga ujung timur di Papua.
Begonia umumnya akan tumbuh dengan baik di ketinggian 0 - 2.500 meter di atas permukaan laut di kawasan tropis, seperti Indonesia. Di habitat aslinya (alam liar, bukan dikembangkan), Begonia banyak dijumpai di pinggiran sungai, air terjun hingga mulut-mulut gua. Seperti diketahui, umumnya kawasan itu tidak mendapatkan pancaran sinar matahari maksimal, itulah keunikannya.
Hal itu pula yang menjadi alasan, dibalik penyebutan Begonia sebagai tanaman yang bisa hidup di bawah naungan alias shade plants (tidak terlalu membutuhkan cahaya matahari untuk tumbuh dan berbuga).
Tak mengherankan jika tanaman ini pun lantas banyak dikembangbiakan dan dipajang di teras maupun di dalam rumah. Meski demikian, tak seluruh spesies Begonia tak suka matahari. Sebaliknya, ada beberapa spesies yang cenderung butuh ‘berjemur’ agar bisa tumbuh dengan sehat dan tampak memikat.
Ditinjau dari bentuknya, Begonia memang memiliki ragam daun dan bunga yang unik. Mayoritas bentuk daunnya, memang tidak simetris dan memiliki permukaan yang halus hingga bertekstur kasar dan beberapa seperti berbulu. Masing-masing jenis Begonia, memiliki ciri fisik tersendiri yang membuatnya mudah dibedakan denagn jenis lainnya.
Demikian pula dengan bunganya yang unik, mulai dari berbentuk kecil hingga menyerupai mawar bertumpuk. Satu informasi lagi, selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies Begonia pun disebut-sebut dapat dikonsumsi sebagai sayuran atau bahkan obat.