Namun sayangnya, pesugihan lekat dengan dunia hitam. Seseorang yang melakukan praktik pesugihan harus menyediakan tumbal nyawa yang kadang mengorbankan orang dekat seperti keluarga. Tapi ada juga jenis pesugihan yang tak memerlukan tumbal, yaitu pesugihan putih. Salah satu jenis pesugihan putih adalah uang asmak.
Yang dimaksud dengan Uang asmak adalah, lembaran uang kuno uang yang telah diisi energi oleh orang “pintar” agar dapat menjadi bibit uang, rezeki, kekayaan, serta penglaris, sehingga dapat membuat pelaku pesugihan putih ini bergelimang harta.
Cara menggunakannya juga mudah, hanya dengan menyimpan Uang Asmak sebagai pegangan Oleh sebab itu, pesugihan putih Uang Asmak dianggap sebagai jenis pesugihan yang aman.
Pesugihan uang asmak juga tidak memiliki pantangan, tidak ada batasan usia ataupun jenis kelamin dan tidak ada campur tangan jin maupun khodam dalam proses pembuatannya. Karena energinya berasal dari doa-doa dari para sesepuh.
Uang asmak dibuat oleh “orang pintar” melalui ritual atau meditasi, yang prosesnya memakan waktu tidak sebentar, yaitu hingga tujuh hari tujuh malam pada tanggal dan bulan tertentu menurut penanggalan Jawa. Tanpa melibatkan kekuatan khodam, jin atau bangsa halus manapun. Untuk satu kali proses pengisian hanya dapat nenghasilkan Uang Asmak sejumlah 21 lembar.
Orang yang ingin mendapatkan uang asmak , harus membayar sejumlah uang yang disebut mahar. Uang tersebut (katanya) dianggap sebagai sedekah atau donasi kepada mereka yang telah berusaha membantu mewujudkan keinginan Anda.