Beginilah pengalamannya seperti yang dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Mistory Zone yang diakses pada Senin 5 September 2022.
Menurut Parman, menjalankan pesugihan sate gagak itu harus nekat dan pantang mundur, namun hanya dilakukan sekali jalan. Pertama-tama, Mbah (dukun) akan menentukan tempatnya, pastinya berada di lokasi yang wingit atau angker. Berjualan sate gagak itu tidak berhubungan dengan manusia, oleh karena itu memiliki risiko yang sangat tinggi. Selain mental, keamanan diri sendiri akan terancam saat berjualan pada sosok makhluk halus.
Syarat utama dari burung gagak yang akan dijual untuk keperluan pesugihan sate haruslah dalam kondisi hidup dan disembelih di lokasi berjualan. Setelah semua keperluan disiapkan, pada tengah malam jumat yang telah ditentukan oleh Mbah (dukun), Parman pun berangkat ke lokasi membawa bumbu seadanya, tungku, arang, dan tusuk sate. Terbersit satu ketakutan, karena ia tidak memiliki bayangan sama sekali berjualan sate gagak pada makhluk halus.
Lokasinya yang berada di pinggiran hutan yang angker. Setelah tiba, hawa yang tidak biasa langsung terasa. Ia pun segera menyembelih burung gagak yang dibawanya dan memotong-motongnya seukuran daging sate. Tidak seperti unggas lain, daging pada burung gagak tidak banyak. Dari 1 ekor burung gagak hanya mendapatkan sekitar 10 hingga 11 tusuk sate saja
Sebelum membuka jualannya, Parman tak lupa menuruti perintah Mbah (dukun) untuk mencopot semua pakaian, alias tidak berbusana. Ia juga menyiapkan uang Rp100 ribu di dalam besek dan dibiarkan terbuka, sebagi uang pancingan untuk pembayaran. Parman kemudian membaca mantra, menyalakan api, dan membakar sate gagak hingga aroma daging tercium harum. Seketika suasana berubah, apalagi saat asap dari pembakaran sate mulai memenuhi sekitar tempat berjualan.
Tak butuh waktu lama, dari kejauhan terdengar langkah kaki yang berat, tidak seperti umumnya langkah kaki manusia. Secara tiba-tiba, entah tidak tau darimana datangnya, dihadapannya ada sosok mahluk duduk bersila dihadapannya, dengan tubuh hitam yang tinggi besar dan lututnya itu hitam semua. Hembusan nafasnya sangat kencang dari ketinggian sekitar 4 meter, walaupun Parman tidak berani menengok ke atas.
Sesaat Parman hanya bisa terdiam. Tak berapa lama, setelah sate gagak matang, diambil oleh sosok tersebut dengan tangan berukuran sangat besar dan berwarna hitam dan menukarnya dengan uang yang dimasukkan kedalam besek. Kejadian terus dilakukan hingga seluruh sate gagak yang dijualnya habis. Parman hanya terpaku melihat sate yang dibakarnya diambil, tanpa ingin tahu siapa yang membelinya.
Anehnya, setelah sate gagak terjual semua, kondisi di tempat tersebut justru semakin mencekam, karena banyak sosok-sosok lain yang seolah menunggu. Ketika Parman memutuskan untuk menyudahi ritualnya, keuntungan yang didapat memang berlipat ganda, tidak seperti jualan sate pada umumnya. Namun dampaknya tidak hanya dirasakan satu kali saja.
Setiap malam Jumat, sejumlah mahluk halus yang wujud yang menyeramkan, selalu berdatangan ke rumahnya, menanyakan sate gagak seperti yang pernah dijualnya.