Terapi Listrik
Terapi ini dilakukan oleh seorang anggota militer Kapten Inf Tatang Taryono yang berdinas di Bogor.Pengalamannya di militer menggunakan terapi listrik sebagai pengobatan alternatif diaplikasikannya ke lingkungan dan orang-orang yang tertarik mencoba pengobatannya. Terapi ini berhasil menyembuhkan kondisi saraf kejepit, kelumpuhan, dan problem kesehatan lainnya.
Sesungguhnya apa manfaat terapi listrik sesungguhnya bagi kesehatan? Dalam adalah teknik manajemen nyeri, listrik memang digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit, prosesnya disebut denganStimulasi saraf Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation atau disebut TENS.
TENS telah menjadi terapi manajemen nyeri yang umum digunakan hampir sejak pertama kali dikembangkan pada akhir 1960-an. Namun seperti beberapa terapi lainnya, hasil TENS tidak menjadi jaminan untuk kesembuhan. Caranya dengan menempatkan elektroda kecil (perangkat yang menghantarkan listrik), pada kulit di atas bagian tubuh yang sakit kemudian ditahan dengan perekat.
Elektroda kemudian dihubungkan ke mesin yang melepaskan gelombang listrik kecil, untuk mengirimkan impuls listrik kecil ke sendi atau area tubuh yang menyakitkan. Impuls listrik ini diperkirakan akan mengganggu pesan tentang rasa sakit yang dikirim dari saraf ke otak.
Maksudnya, Listrik akan memblokir aktivitas reseptor rasa sakit, yang mengirim pesan-pesan sakit. Jika otak tidak mendapatkan pesan dari saraf, kamu tidak merasakan sensasi sakit lagi. Teori lain di balik stimulasi saraf listrik TENS adalah bahwa impuls listrik yang dilepaskan selama terapi mendorong tubuh memproduksi lebih banyak endorfin menghilangkan rasa sakit secara alami.
Arus listrik yang dipancarkan oleh TENS sangat rendah. Umumnya ada sedikit rasa hangat atau kesemutan di tempat elektroda ditempatkan. Sejauh ini pengaplikasian TENS digunakan untuk mengurangi rasa sakit dari: Migrain dan sakit kepala karena tegang, Nyeri kanker, Radang sendi, Radang kandung lendir, Tendonitis, Cedera kronis yang menyakitkan dan Nyeri setelah operasi.
Meskipun diduga memiliki banyak manfaat namun seiring dengan manfaat tersebut, disinyalir ada risiko lain dari pengobatan terapi listrik ini. Berikut ini, di antaranya :
- Kebingungan; Segera setelah perawatan, kamu dapat mengalami kebingungan, yang berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Tergantung berapa lama durasi terapi listrik yang kamu terima.
- Hilang ingatan; Beberapa orang mengalami kesulitan mengingat peristiwa yang terjadi tepat sebelum pengobatan atau dalam beberapa minggu atau bulan sebelum perawatan. Kondisi ini disebut retrograde amnesia.
- Efek samping fisik; engobatan terapi listrik dapat menimbulkan efek samping fisik seperti mual, sakit kepala, nyeri rahang, atau nyeri otot.
Cocok atau tidak cocoknya pengobatan alternatif termasuk terapi listrik, tergantung dengan daya tahan tubuh serta kesiapan psikis dari orangnya. Komplikasi dari penyakit lain bisa membuat terapi listrik memberikan efek samping. Sebaiknya sebelum mencoba terapi apa pun, pastikan kondisi fisik dan psikis dalam keadaan stabil.