Begonia Cane merupakan hasil persilangan antara Begonia aconitifolia dan Begonia coccinea. Hibiridisasi mula-mula dilakukan oleh pembibit tanaman asal California, Eva Kenworthy Grey pada tahun 1926. Julukan ‘Sayap Malaikat’ yang melekat pada Begonia Cane tidak terlepas dari bentuk daunnya yang unik menyerupai sayap. Selain tampilan daunnya yang unik, Begonia Cane juga memiliki kekhasan pada batangnya yang menyerupai pohon bambu.
Begonia jenis ini semakin tampak elok saat berbunga. Bunga menjuntai berwarna merah muda dengan tengah kelopak berwarna kuning. Tak hanya menyejukan pandangan, saat bermekaran Begonia Cane juga cukup memanjakan indera penciuman berkat keharuman bunganya.
Tanaman yang mulai populer di Amerika Selatan ini, kini sudah banyak dijumpai di berbagai tempat, termasuk Indonesia. Untuk membudidayakan Begonia Cane, satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan biarkan terkena matahari langsung. Hal ini karena pancaran sinar matahari yang terlalu banyak bisa membuatnya kering.
Oleh karena itu, letakkan saja Begonia Cane di tempat teduh seperti teras rumah atau bawah pohon rindang,di mana air hujan atau sinar matahari tak langsung mengenainya.
Kabar baik bagi Anda yang tak memiliki teras atau halaman luas dengan pohon rindang, Begonia Cane juga bisa dibudidayakan di dalam rumah. Satu hal yang penting, pastikan Begonia Cane tetap mendapatkan pancaran sinar matahari untuk membantunya tumbuh dan berkembang. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebutuhan air.
Siram Begonia Cane dalam pot sehari 1-2 kali saja. Pastikan tanahnya lembab, karena Begonia memiliki karakter akan tumbuh dengan baik pada kondisi yang lembab. Bagaimana, tertarik untuk mengembangkan Begonia Cane?