Bukan Hanya Manusia, Jin Juga Menyerah Pada Ajian Rengkah Gunung

Ajian adalah kata benda yang memiliki beberapa arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ajian didefinisikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan kekuatan gaib atau supranatural. Ajian juga dapat merujuk pada mantra atau doa-doa tertentu yang digunakan dalam praktik ilmu gaib. Selain itu, ajian juga bisa berarti ilmu atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang tertentu.

Di Indonesia, cukup banyak cerita tentang ajian sakti yang dipelajari dan diterapkan untuk berbagai tujuan. Mulai dari perlindungan diri dari ancaman orang lain yang hendak melukai , meningkatkan derajat seseorang hingga ilmu kanuragan.

Ajian biasanya terkait dengan hal mistis lantaran mempunyai kekuatan tidak terduga. Salah satunya adalah ajian rengkah gunung, namun banyak yang mencari informasinya sebagai ajian rengkah gunung sudawirat.

 

 

Asal Mula Ajian Rengkah Gunung Sudawirat

Ajian ini banyak dibicarakan di kalangan masyarakat, sejak digunakan oleh Sudawirat yaitu nama seorang pendekar, dalam film Angling Dharma yang tayang di salah satu stasiun TV Swasta Indonesia. Banyak yang menyangka jika ajian ini fiktif belaka, padahal ilmu sakti ini memang nyata adanya.

Seperti yang dikutip dari kumparan.com, ajian rengkah gunung tergolong ilmu yang sangat berbahaya karena bisa membunuh dan mematikan manusia dalam sekejap, dengan luka bakar di dalam tubuhnya. Sejarah dan asal-usul ilmu ajian ini jika dilihat dari susunan katanya, berasal dari Jawa. Rengkah artinya adalah retak, remuk, atau bisa juga dimaknai terbelah. Istilah Gunung diartikan sebagai tanah yang menjulang tinggi.

Jadi, yang dimaksud dengan ajian rengkah gunung adalah sebuah ilmu atau mantra yang dapat membunuh seseorang dengan cara merengkah tubuhnya, seperti gunung yang terbelah. Didalam film Angling Dharma, ajian rengkah gunung didapatkan Sudawirat dari gurunya yaitu Durgandhini, yang tak lain adalah musuh dari Prabu Angling Dharma, Raja dari Kerajaan Malwapati.

Namun sejumlah kalangan spiritual berpendapat lain, sesungguhnya ajian rengkah gunung berasal dari Prabu Angling Dharma sendiri. Hanya saja, ilmu itu tidak pernah digunakan untuk mengalahkan musuh, melainkan hanya untuk menghancurkan bangsa jin yang jahat.

 

 

Cara Menggunakan Ajian Rengkah Gunung

Para pendekar yang menguasai Ajian ini, menggunakanan ilmunya melalui beberapa tahapan. Dimulai dengan mengambil ancang-acang, mengatur napas, kemudian menghentakkan tangan di tanah untuk menghantam musuh yang berada pada jarak tertentu. Dalam waktu sekejap, akan keluar suatu kekuatan tak kasat mata yang bergerak menuju target, dan langsung menghantam tubuh bagian dada dengan tujuan untuk menghancurkan bagian dalamnya. Akibatnya, tubuh target akan langsung mengalami luka dalam, menghamburkan darah segar bahkan gosong seperti terbakar.

Sejumlah kalangan supranatural juga menambahkan, efek dari ajian tersebut akan membuat target tiba-tiba roboh, diam dan kaku, mengalami luka dalam yang hebat, kulitnya melepuh dan remuk njero (remuk di dalam tubuh) hingga mati seketika. Kekuatan yang keluar dari tubuh orang yang memiliki ajian rengkah gunung bukanlah arwah atau roh, seperti halnya raga sukma yaitu terpisahnya tubuh fisik dengan sukma/roh manusia tapi tapi tidak seperti orang mati karena tubuh fisik dalam kondisi tertidur.

Hebatnya, ajian rengkah gunung selain untuk menghantam manusia, juga bisa juga digunakan untuk melawan bangsa Jin, tetapi dengan efek yang berbeda. Makhluk gaib/jin yang menjadi target ajian rengkah gunung akan bertekuk lutut dihadapan orang yang menguasai ajian tersebut.

 

 

Ritual Untuk Mendapatkan Ajian Rengkah Gunung

Dikutip dari jatimnetwork.com, ajian rengkah gunung adalah warisan leluhur Nusantara yang sangat berbahaya. Itu sebabnya, ilmu ini tidak bisa diturunkan ke sembarang orang.

Terdapat beberapa ritual yang harus dijalani ketika seseorang ingin menguasai ilmu sakti ini, mulai dari menyucikan diri mandi dengan air yang diambil langsung dari sumber mata air tertentu, melafalkan doa-doa atau mantra-mantra yang harus diucapkan berulang-ulang, hingga menyambungkan ruh leluhur yang pertama kali memiliki ilmu sakti ini. Laku spiritual seperti yang telah disebutkan harus dilakukan secara rutin selama 7 hari dan tidak boleh terlewat satu hari pun.

Jika sudah berhasil, ada satu larangan bagi orang yang memiliki ajian rengkah gunung yaitu menjadikan manusia sebagai sasaran, kecuali untuk melindungi diri dari bahaya, bukan untuk mencelakai orang lain.

Bagaimana, Anda tertarik untuk mempelajari ajian rengkah gunung yang dipopulerkan olah sudawirat ini?

Baca juga: Ajian Brajamusti, Ilmu Tingkat Tinggi Yang Bikin Ngeri

  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Bagong Kussudiardja, Legenda Seniman Tari Kelahiran Ngayogyakarta

Ngayogyakarta, adalah istilah bahasa jawa untuk menyebut Kota Yogyakarta. Dalam penggunaannya sehari-hari, Yogyakarta lazim diucapkan sebagai Jogja atau dalam bahasa Jawa Ngayogyakarta. Karena termasuk kota tua, banyak bangunan bersejarah disini, salah satunya adalah Stasiun Tugu, yang mulai beroperasi pada 20 Juli 1887. Baca Selengkapnya...