Ternyata Mainan Antik Berbahan Kaleng Kini Bernilai Sangat Tinggi

Pernahkah Anda memainkan mainan yang terbuat dari bahan kaleng seperti kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sebagainya yang sering Anda temukan di pasar malam atau pameran? Mungkin itu merupakan mainan antik yang harganya murah dulu dan tentu tidak semua orang masih memilikinya dan mungkin mainan seperti itu akan rusak dalam waktu cepat. Akan tetapi, jika Anda memang masih ada yang memilikinya, bagaimana jika mencoba untuk menjualnya karena harganya selangit.

 

 

Mainan Antik yang Terbuat dari Kaleng Diburu Kolektor

Banyak sekali orang yang tidak menyangka jika mainan antik anak-anak di masa lalu bisa memiliki harga jual yang tinggi. Jika Anda maupun orang tua atau kakek dan nenek Anda masih ada yang memiliki atau menyimpan mainan seperti itu di rumah yang terbuat dari kaleng timah atau yang dikenal dengan tin toy, maka jangan membuangnya meskipun sudah ada yang rusak atau juga kotor dan usang. Anda harus tahu jika di pasar lelang, harga mainan seperti itu justru sangat tinggi sekali.

James D. Julia yang merupakan peserta lelang khusus untuk barang seni termasuk mainan yang kuno asal Amerika Serikat benar-benar sangat tercengang karena mengetahui bahwa tin toy atau mainan kaleng itu mampu terjual dengan harga yang fantastis yaitu sekitar US161.000 atau sekitar Rp 1.45 miliar. Bayangkan hanya satu mainan saja harganya sudah sangat fantastis dan sudah pasti  itu merupakan harga yang bisa mengubah hidup Anda langsung tanpa harus bekerja seumur hidup.

Orang yang berhasil membelinya adalah Malcolm Deisenroth yang memang diketahui sebagai seorang kolektor mainan kaleng ini. Dirinya mampu mencatatkan rekor bahwa mainan kaleng yang dia miliki adalah yang paling mahal diantara yang lain. Mainan itu merupakan buatan dari Althof Bergmann dengan wujud seperti Santa Claus yang naik ke kereta dengan ditarik dua kambing. Namun tergantung dengan kreativitas produsen, mainan kaleng bisa menjadi wujud apa saja.

Mainan kaleng ini bisa memiliki wujud apapun juga seperti robot, kendaraan, hewan bahkan manusia. Ukurannya pun biasanya tidak terlalu besar dan bisa bergerak karena memiliki tuas di belakangnya dan jika tuas itu diputar hingga maksimal dan tidak bisa lagi diputar, maka mainan akan bergerak. Sesungguhnya, saat ini sudah banyak sekali mainan kaleng beredar kembali dan diproduksi massal dengan harapan mampu menghidupkan lagi momen kejayaannya namun para kolektor lebih suka yang antik.

 

Apa Faktor yang Menjadikan Mainan Antik Kaleng Bisa Menjadi Mahal?

Ini semua dikarenakan awal mulai dari proses produksi mainan antik tersebut telah dilakukan bahkan sebelum Perang Dunia I pecah. Karena itulah, kolektor pun juga jauh lebih menyukai untuk mengoleksi mainan yang kuno meskipun sudah tidak terlalu bagus seperti pada masanya karena dinilai memiliki makna sejarah. Hal yang membuat para kolektor senang dengan tin toy yang sudah antik ini adalah karena kelangkaan karena jika itu diproduksi massal, tentu saja ada banyak orang yang memiliki khususnya mainan baru.

Kedua adalah faktor usia atau umur dari mainan tersebut. Seperti halnya barang antik yang lainnya, semakin antik mainan itu, maka akan semakin mahal. Tentunya faktor ketiga adalah fisik sebab harganya akan ditentukan juga pada kondisi dari mainan tersebut. Mainan yang masih dinilai baik adalah mainan yang warnanya masih sangat bagus dan tidak terlalu berkarat. Intinya, jika kondisinya semakin baik, sudah jelas harga jualnya pun akan semakin melejit. Selain itu, penggerak juga penting.

Tentu kolektor ingin tahu apakah mainan tersebut digerakkan dengan cara manual atau sudah menggunakan baterai. Jika dilihat dari penggeraknya, sudah pasti mainan antik yang menggunakan baterai akan terlihat lebih mahal. Jadi, jika Anda masih memiliki koleksi mainan itu, maka jangan membuangnya dan cobalah masuk ke dalam pasar lelang karena ini akan dicari oleh kolektor.

  • Bukan Hanya Manusia, Jin Juga Menyerah Pada Ajian Rengkah Gunung

    Ajian adalah kata benda yang memiliki beberapa arti. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ajian didefinisikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan kekuatan gaib atau supranatural. Ajian juga dapat merujuk pada mantra atau doa-doa tertentu yang digunakan dalam praktik ilmu gaib. Selain itu, ajian juga bisa berarti ilmu atau pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang tertentu.
  • Batu Kursani, Wesi Towo Versi Melayu

    Besi Kersani, kursani atau kuraisani (bahasa dan budaya Melayu lama) adalah istilah yang digunakan oleh para penggemar benda pusaka di Indonesia dan Malaysia. Seperti yang dikisahkan dalam Naskah Melayu tua, yang ditemukan di Tanjung Tanah, Kabupaten Kerinci. Naskah itu berisi undang-undang Raja Aditiawarman untuk daerah tersebut.
  • Di Telinga Orang Eropa, Suara Tokek Sangat Indah Dan Mempesona

    Istilah Tokek dalam pemahaman orang awam merujuk kepada tokek rumah (Gekko gecko), dari jenis genus Gekko, famili Gekkonidae. Tidak hanya ada di Indonesia, Tokek menyebar luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara, ke Utara hingga Korea dan Jepang. Kemudian ke timur, meliputi Kepulauan Nusantara, Filipina, Solomon dan Santa Cruz di Pasifik. Akan tetapi, penyebarannya ternyata tidak sampai ke daratan eropa.
  • Gua Maria Pelinggih Ida Kaniaka Maria, "Lourdes" Umat Katolik di Paroki Palasari Bali

    Palinggih Ida Kaniaka Maria dalam bahasa Indonesia memiliki arti "tempat suci bagi Bunda Maria". Gua Maria ini dibangun pertama kali pada tahun 1962 di Banjar Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Oleh sebab itu dikenal dengan nama Gua Maria Palasari. Jaraknya dari Denpasar sekitar 115 km, butuh sekitar 3 jam berkendara menuju ke arah Bali Barat tanpa macet. Sedangkan jarak dari pelabuhan Gilimanuk sekitar 22 km, dari kota Negara 21 km menuju ke arah Barat.