Sejarah Gua Maria Sendang Sriningsih
Di tahun 1934, seorang Jesuit bernama D Hardjosuwondo SJ mendapat tugas ke Dusun Jali dan berkunjung ke sebuah sendang yang masih bernama Sendang Duren. Dimana awalnya Sendang Duren ini terkenal angker atau sakral. Beliau terpesona dengan aura spiritual dari Sendang Duren tersebut. Kemudian Beliau mendirikan bnagunan di sekitar Sendang dan menjadikan sebagai tempat ziarah. Selanjutnya Sendang Duren tersebut diberikan nama Sendang Sriningsih, yang artinya adalah perantara rahmat Tuhan pada umatnya.
Sendang Sriningsih berlokasi di desa Gayamharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Letaknya berada di perbukitan yang mengingatkan pada kesengsaraan Yesus ketika disalib di bukit Golgota. Di tempat ibadah tersebut juga dipakai sebagai lokasi awal mengikuti rute jalan salib. Dimana juga dirancang sedemikian rupa dengan tangga menanjak dan berisi relief penyaliban Yesus menuju ke Golgota di beberapa pemberhentian atau staci.
Seiring dengan waktu berjalan, komplek Sendang Sriningsih dibenahi tata letak dan desainnya. Di tahun 1953 dibangun Gua Maria di sebelah barat dan ditambah altar. Stasi-stasi jalan salib pun juga diremajakan. Sejak saat itu Sendang Sriningsih dikenal masyarakat luar. Namun, tempat wisata rohani ini sempat ditelantarkan karena kesulitan dana. Namun sejak April 1979, PANSRI (Panitia Sriningsih) memasang salib besar di bukit Golgota. Juga membangun Gua Maria dan membangun Kapel berbentuk joglo. Pada 19 Agustus 1979, Kardinal Yustinus Darmoyuwono sebagai Uskup Agung Semarang meresmikan Gua Maria Sriningsih. Dari sejak itu, jumlah orang yang berziarah semakin bertambah ditempat tersebut.
Ritual Ibadah di Gua Maria Sendang Sriningsih
Untuk ritual ibadah di Sendang Sriningsih ini diselenggarakan 9 kali setahun di setiap malam Jumat Kliwon. Dimana Jumat Kliwon merupakan hari keramat di masyarakat Jawa. Saat hari ibadah juga digelar doa dan misa dengan jumlah orang berziarah mencapai ribuan orang. Ritual ibadah di malam Jumat Kliwon ini juga untuk menunjukkan adanya perpaduan budaya Jawa dan budaya Katolik di wilayah tersebut.
Salah satu daya tarik dari Sendang Sriningsih adalah air sendang yang dikatakan bertuah dan bisa memberikan keselamatan dan membebaskan dari penyakit. Untuk Anda yang ingin mengambil air dari Sendang Sriningsih ini bisa langsung membuka kran di sebelah kanan mata air (belik). Goa Maria letaknya di sebelah kanan sendang yang dirancang sebagai tempat berdevosi. Tempatnya nyaman untuk melakukan doa, selain itu udaranya pun sejuk karena berda dibawah pohon besar. Di bagian kiri ada sebuah salib besar dengan tulisan "tertier millenium" dan dilatarbelakangi bukit indah.
Kata "tertium milenium" berasal dari milenium ketiga setelah Kristus. Ini adalah hal pertama yang harus Anda ketahui. Pada tahun 2000 M, Paus Yohanes Paulus II menulis surat berjudul “Tertio Millenio Adveniente”, yang dimaksudkan untuk mewartakan Tahun Suci bagi umat Kristiani. Sejak itu, orang-orang memuji milenium tertium dengan mengenakan liontin salib yang dilepaskan dengan perayaan kemartiran. Kata yang terakhir mengacu pada penderitaan kematian yang dialami seseorang karena sebab tertentu yang berhubungan dengan iman.
Kata “martir” berasal dari “saksi” dan "dalam iman Katolik", mengacu pada pujian atas kepercayaan bahwa Kristus menderita dan mati untuk manusia. Alasan spiritual di balik milenium tertium dapat ditafsirkan dengan berbagai cara dan setiap orang Kristen dapat memberikan makna yang berbeda.
Paus Yohanes Paulus II tidak lupa untuk menekankan peran para saksi di Gereja dan dengan hati-hati menggambarkan kemartiran dalam beberapa perkataannya. Dia menyebut kemartiran sebagai bukti iman terdalam yang dimaksudkan untuk memberi orang kekuatan di saat-saat ketika mereka meragukan diri mereka sendiri atau ketika mereka menderita rasa sakit yang tak terbayangkan.
Dalam Kekristenan, salah satu kisah yang membangkitkan minat di kalangan orang Kristen berkaitan dengan bagaimana mereka dapat mengekspresikan kekekalan Tuhan dengan lebih baik. Mengenakan salib atau aksesori spiritual lainnya memang membantu, tetapi bukan tanpa mengetahui dengan pasti apa arti di balik aksesori itu. Hal yang sama berlaku untuk salib milenium tertium yang dipakai banyak orang dengan rosario mereka tanpa mengetahui banyak tentangnya.
Pertama-tama, penting untuk memahami mengapa rosario begitu istimewa. Setiap manik-manik dalam rosario Anda harus mengingatkan Anda tentang suatu peristiwa dalam kehidupan Kristus dan Perawan Maria. Rosario itu sendiri dimaksudkan untuk membantu umat Katolik mendoakan doa-doa yang paling umum: Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan. Manik-manik rosario dapat membantu untuk melacak doa berdasarkan peristiwa yang berbeda. Manik-manik rosario biasanya disertai dengan salib, medali atau manik-manik yang lebih besar. Dalam situasi ini, rosario akan terdiri dari manik-manik dan salib tertium milenium.
Salib tertium milenium dimaksudkan untuk mengekspresikan kekekalan Allah. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan huruf pertama dan terakhir dari huruf Yunani Alpha & Omega, yang sering diletakkan di belakang salib. Kombinasi antara Alpha & Omega menandakan kesempurnaan, dan itu berarti bahwa Kristus adalah yang pertama dan yang terakhir. Seringkali, atribut ini juga terkait dengan kebenaran dan kebaikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan juga bahwa salib milenium tertium ada untuk mengingatkan orang-orang di seluruh dunia bahwa Tuhan ada di sana sejak awal dan sampai akhir dan bahwa mereka harus selalu memuji sifat-sifat ilahi yang agung.
Mengenakan salib tertium milenium dapat mengubah suasana hati seseorang secara keseluruhan. Salib. persis seperti namanya adalah instrumen. Salib, di sisi lain, mengingatkan umat Katolik tentang Yesus dan tindakan kemartirannya yang terakhir yang membenarkan kasih Allah kepada manusia. Mengenakan salib dan memandangnya pada saat kesusahan, harus mengingatkan orang yang memakainya tentang kebaikan dan cinta Tuhan, baik untuk dunia maupun untuk diri sendiri, sebagai pemakainya.
Mengenakan salib juga harus dapat mengingatkan tentang tantangan yang Kristus lalui dan memotivasi untuk melangkah lebih jauh, tidak peduli betapa sulitnya kesulitan yang sedang dihadapi. Dengan demikian, salib menjadi tanda pemuridan dan inspirasi, yang membantu merenungkan keputusan dan mengikuti jejak Kristus ketika waktu tampak gelap.
Orang-orang juga memakai aksesoris rohani seperti salib, agar rekan-rekan Kristen lainnya dapat melihatnya. Kekuatan persaudaraan sangat penting, karena orang-orang dapat saling berbagi kasih kepada Tuhan dan mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang menghormati nilai-nilai yang sama. Berbicara tentang spiritualitas dengan orang-orang yang memiliki pendapat yang sama dapat membebaskan dan mengenakan salib tertium milenium dapat menjadi pembuka percakapan terbaik.
Setelah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan tertium milenium, sangat penting untuk memahami bahwa motivasi untuk memakainya berasal dari dalam. Tidak ada artikel, buku, atau orang yang dapat memberi makna pada salib dan rosario Anda selain diri Anda sendiri.
Tips Berkunjung ke Gua Maria Sendang Sriningsih, Prambanan
Bagi Anda yang tertarik untuk berkunjung ke Gua Maria Sendang Sriningsih. Baik untuk berdoa atau sedang mencari tempat tenang untuk sejenak beristirahat dari lelahnya pekerjaan atau yang lainnya. Maka bisa mengikuti beberapa tips berikut ini terlebih dahulu. Selama melakukan kunjungan ke Gua Maria Sendang Sriningsih diharapkan untuk selalu menjaga ketenangan. Ini dimaksudkan supaya kita tidak mengganggu umat lain yang sedang berdevosi. Perlu diketahui bahwa berdevosi ini membutuhkan ketenangan luar dan dalam.
Mengenakan pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka. Sebab bagaimana pun, Gua Maria Sendang Sriningsih merupakan tempat untuk beribadah dan berdoa. Bayangkan jika Anda memakai pakaian pesta untuk datang ke tempat ini. Bukan hanya Anda yang nantinya akan merasa risih. Tapi pengunjung lain pun akan merasa risih dan bergunjing mengenai pakaian yang sedang Anda kenakan.
Apabila ingin mendapatkan suasana yang khas, maka bisa datang pada waktu malam Jumat Kliwon. Sebab di malam-malam ini ada ritual ibadah. Jika ingin hunting foto, maka pastikan untuk tidak mengganggu kekhusyukan umat lain yang sedang beribadah. Jadilah seorang fotografer dan orang yang beretika dimana bisa menghargai privasi orang lain tentunya.