Silsilah Keluarga Bukan Sekedar Arsip, Namun Sebuah Pemahaman Tentang Siapakah Kita! (Bagian Ketiga)

Supaya ojo kepaten obor, ada baiknya Anda menggunakan momen mudik lebaran untuk menelusuri kembali hubungan antar individu dalam rumpun keluarga besar. Ini kesempatan yang tepat untuk membuat atau menyusun ulang silsilah keluarga. Penting untuk diingat, pembentukan pohon keluarga bukan semata untuk gaya-gayaan saja. Setiap individu yang lahir di muka bumi adalah bagian dari sebuah klan, sebuah rumpun keluarga besar. Ini memberi kesempatan pada generasi mendatang untuk terus menjaga tali persaudaraan lewat pengenalan silsilah keluarga besarnya. Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menelusuri kembali jejak keluarga besar dan menuangkannya dalam sebuah silsilah keluarga.


 

1. Pahami seberapa besar keluarga Anda

Anda mungkin mengira anggota keluarga yang selama ini dikenal sudah cukup banyak. Kenyataannya, begitu ayah/ibu mengajak berkunjung ke rumah adik nenek dari pihak ibu, Anda bingung karena semua yang ada di rumah itu juga disebut saudara dekat!  Seberapa besar keluarga Anda? Jawabannya tentu relatif. Namun, ini bisa menjadi batasan untuk membuat silsilah keluarga besar.

Ada sebagian orang yang merasa mampu membongkar-bongkar arsip lama untuk tahu lebih dalam soal leluhurnya yang hidup ratusan tahun silam. Anda juga bisa merasa cukup dengan menyusuri silsilah keluarga empat generasi ke atas dan empat generasi ke bawah. Setidaknya, ini masih lebih mudah dicari dan dicatat lewat dokumen keluarga dan/atau wawancara dengan para sesepuh keluarga.

2. Dari mana harus mulai mencari dan meriset?

Hal paling mudah adalah memulainya dari keluarga inti Anda. Misalnya, tanya dan catat berapa jumlah saudara ayah dan ibu, berikut nama dan pasangannya. Naik lagi ke atas, siapa nama orang tua ayah dan ibu (kakek/nenek Anda), berapa saudara yang dimiliki. Telusuri lagi hingga buyut.

Begitu pula dengan penelusuran ke bawah. Nama saudara sekandung Anda, berikut pasangan dan anaknya, juga sepupu-sepupu dan keluarga masing-masing. Anda pun bisa mencatatnya hingga generasi ke-4, yaitu canggah. Cara lain Anda juga bisa membangun silsilah keluarga secara horizontal dengan mencatat semua detail yang diceritakan oleh kerabat.

Anda juga bisa mencari tahu apakah ada anggota keluarga yang sudah pernah mendokumentasikan silsilah keluarga sebelumnya. Jika sudah ada, tentu kerja Anda lebih mudah. Cukup memperbarui data lama dan menambah informasi penting terkait kelahiran, kematian, pernikahan, atau perceraian.

3. Check, recheck, cross check

Segala sumber yang Anda peroleh terkait penelusuran hubungan antarindividu dalam rumpun keluarga besar harus diperiksa dengan teliti. Misalnya, dari hasil wawancara dengan salah satu sesepuh, disebutkan bahwa kakek buyut Anda dulu menjadi pejabat pemerintah di era kolonial Belanda. Cari berbagai sumber sejarah yang mencantumkan nama kakek buyut atau teliti lagi foto-foto lama milik beliau.

Pendek kata, selalu lakukan check, recheck, dan cross check begitu Anda mendapat informasi penting. Catat dengan baik semua informasi tersebut dan simpan dengan rapi. Ada kalanya Anda merasa jenuh saat mengerjakan silsilah keluarga ini, sehingga butuh waktu jeda.

Jika semua catatan tersimpan rapi, sewaktu-waktu Anda memulainya lagi akan lebih mudah. Bahkan, Anda juga bisa mengajak anak atau keponakan untuk sama-sama membuat silsilah keluarga sesuai kumpulan informasi yang ada.

 4. Bersiaplah pada perbedaan pendapat

Adalah hal wajar jika dalam upaya penelusuran kembali Anda menemukan informasi berbeda atau bertentangan. Mengapa ini bisa terjadi? Pada zaman dahulu tidak semua orang bisa baca tulis dengan baik. Kebanyakan dari mereka juga mengandalkan ingatan saja alih-alih mencatat semua informasi penting terkait keluarga.

Selalu ada kemungkinan informasi itu berubah-ubah seiring waktu. Maka, mengandalkan dokumen tertulis, hasil wawancara, atau sumber lain bisa melengkapi informasi yang hilang.

5. Bersenang-senanglah!

Jangan menganggap upaya pembuatan silsilah keluarga sebagai beban. Anggap saja Anda sedang berkontribusi untuk menjaga keberlangsungan klan keluarga besar. Bersenang-senanglah saat mengumpulkan semua data terkait sejarah keluarga Anda. Mulai dari bernostalgia ketika melihat foto masa kecil, atau muncul rasa penasaran pada sosok-sosok asing tapi familier dalam foto orang tua, kakek nenek, hingga kakek nenek buyut Anda dan sanak familinya.

--------------------------

Sekarang Anda sudah memahami mengapa mengetahui dan membuat silsilah keluarga itu penting. Mudik lebaran selalu menjadi ajang paling tepat untuk bertatap muka, temu kangen, bernostalgia, dan menjalin kembali tali silaturahmi yang pernah renggang antara anggota keluarga besar. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan waktu mudik sebagai sarana memperbarui informasi silsilah keluarga.

Sejatinya, silsilah keluarga tidak pernah usai dibuat. Setiap minggu, bulan, atau tahun pasti ada perubahan. Ini mencerminkan bahwa keluarga Anda terus berkembang. Pada akhirnya, di dunia ini perubahan adalah hal yang pasti. Namun, keluarga besar akan tetap ada di samping Anda untuk berbagi suka dan duka. Jadi, siap berkumpul dengan keluarga besar dalam mudik lebaran kali ini?

Website ini, dibuat dengan tujuan seperti tersebut diatas, yaitu mengumpulkan kembali keturunan dari Eyang Mas Soedono Wonodjoio dan leluhur kami Eyang Mas Behi Kartodikromo, yang telah menyebar luas diseluruh nusantara hingga mancanegara. Beliau-beliau pada jamannya adalah pejabat dan tokoh penting di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Referensi:

  1. “Ten Effective Strategies on How to Build a Family Tree.” Dalam http://www.genealogyintime.com/articles/ten-effective-strategies-on-how-to-build-a-family-tree.html (diakses 15 April 2019).
  2. Kelly Wallace. “Your Ancestor Owned Slaves? Don’t Run From It, Tell Your Kids.” Dalam https://edition.cnn.com/2015/06/03/living/telling-kids-family-history-benefits-feat/index.html (diakses 15 April 2019).
  3. Lilik Istiqoriyah. “Mudik dan Rekonstruksi Administrative History Keluarga.” Dalam https://kabartangsel.com/mudik-dan-rekonstruksi-administratif-history-keluarga/ (diakses 15 April 2019).

 

  • Ajian Saifi Angin (Sepiangin), Sarana Teleportasi Jaman Dulu

    Bicara soal ilmu kebatinan, ternyata ada banyak sekali jumlahnya di Indonesia, khusunya di tanah Jawa. Salah satu dari ilmu kebatinan yang melegenda yaitu bernama Saifi Angin. Ilmu ini diyakini dapat meringankan tubuh penggunanya sehingga bisa berlari atau berpindah tempat dengan sangat cepat bak angin.