Silsilah Keluarga Bukan Sekedar Arsip, Namun Sebuah Pemahaman Tentang Siapakah Kita! (Bagian Pertama)

Silsilah keluarga terus berkembang dari waktu ke waktu dan membuat keluarga Anda semakin bertambah besar dengan adanya pernikahan. Sementara, siklus kehidupan yang tidak terelakkan membuat anggota keluarga datang dan pergi lewat kelahiran dan kematian. Pertanyaannya, pernahkah Anda terpikir untuk mendokumentasikan sejarah keluarga besar secara tertulis? Atau hanya hidup secara lisan lewat cerita dari generasi ke generasi, hingga Anda sadar bahwa ingatan manusia itu terbatas?

Secara naluriah, Anda punya rasa ingin tahu soal relasi dalam keluarga. Misalnya, saat berkunjung ke rumah Tante A bersama orang tua. Anda ingin tahu Tante A ini siapa dan apa hubungannya dengan kedua orang tua. Belum lagi soal latar belakangnya, menikah dengan siapa, anaknya ada berapa, hingga apa pekerjaannya. Itulah mengapa silsilah keluarga penting dibuat dalam sebuah keluarga besar.

Baik dari pihak ayah atau ibu, Anda bisa menelusuri kembali siapa saja anggota keluarga besar dan di mana saja mereka tinggal, lengkap dengan hubungan kekerabatan satu sama lain. Secara umum, silsilah keluarga adalah bentuk sederhana rekaman informasi dalam  bidang kearsipan dan sering disebut administrative history. Silsilah keluarga atau pohon keluarga menyerupai catatan sejarah suatu keluarga yang membantu Anda mengetahui asal usul keluarga.

Silsilah keluarga bukan sekadar bagan, sensus, tanggal lahir, atau hubungan kekerabatan antar anggota keluarga. Bukan cuma sebuah arsip yang memuat ratusan data, tetapi silsilah keluarga merekam pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui para pendahulu. Ini bisa memberikan Anda pemahaman lebih kuat tentang asal usul diri, serta menjadi motivasi untuk memperdalam akar keluarga bagi generasi selanjutnya.

Di berbagai belahan dunia, konsep ini sudah membudaya. Misalnya, di Arab muncul klan-klan besar keturunan tokoh masyarakat. Mereka menghimpun sebagian anggota masyarakat yang ternyata berhubungan darah, seperti Bani Fulan yang berarti anak cucu keturunan Fulan, bagian dari suku bangsa Arab. Di negara barat, konsep ini berkembang menjadi sub disiplin ilmu genealogi, yakni ilmu yang mempelajari tentang silsilah atau keturunan suatu kelompok masyarakat.

Belakangan, menelusuri kembali rumpun keluarga menjadi sebuah tren di Eropa atau Amerika. Ini terbukti lewat kemunculan berbagai situs atau aplikasi pohon keluarga hingga riset sejarah  meneliti siapa leluhur seseorang. Jika Anda mengetik kata “family tree” di Google, maka deretan situs membuat silsilah keluarga secara online muncul. Misalnya, findmypast.co.uk, ancestry.com. familytreenow.com, dan familysearcg.org.

Rata-rata menawarkan layanan riset dan pembuatan silsilah keluarga dengan basis data genealogi. Data yang biasa mereka pakai adalah sensus, catatan kelahiran dan kematian, catatan pernikahan, catatan kependudukan, dan catatan kemiliteran. Begitu Anda terdaftar pada salah satu situs tersebut, Anda bisa menyusuri asal usul keluarga hingga ratusan tahun lampau. Tak hanya nenek moyang, tetapi juga kerabat yang selama ini mungkin tidak Anda kenal.

---Bersambung ke bagian kedua---

  • Benarkah Suara Tokek 8 Kali Adalah Pertanda Buruk?

    Mitos, adalah bagian dari suatu folklor (budaya turun temurun) umumnya berupa kisah berlatarbelakang masa lampau. Mitos juga mengandung penafsiran tentang alam semesta, serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Salah satu mitos yang masih dipercaya masyarakat Indonesia adalah suara tokek 8 kali.