Rahasia Nama Grup Dangdut Melayu dan Koplo Modern

Jika diperhatikan dengan seksama, mulai dari orkes dangdut melayu, hingga grup dangdut modern, memiliki ada pola nama yang sama dan berulang. Contohnya untuk orkes dangdut melayu, hampir semua pola namanya terdiri dari tiga suku kata, dan selalu berakhiran dengan “ta” atau minimal “a”. Sebut saja Sagita, Pallapa, Lagista, Monata, atau Sonata.

Jika ada yang berbeda, sudah pasti menggunakan tiga suku kata, contohnya orkes Kendedes. Atau sebaliknya, pake tidak menggunakan tiga suku kata, sudah pasti namanya  berakhiran huruf a, seperti orkes Sera.

Jika ada embel-embel “New” di depannya, sebenarnya hanya pembaruan,  karena orkes tersebut selama jangka waktu tertentu pernah tidak aktif .

Lantas, kenapa hampir semua orkes dangdut menggunakan formula tersebut? Kemungkinan besar ada hubungannya dengan grup dangdut yaitu Soneta Group, yang begitu populer dan digandrungi semua kalangan.

Orkes yang dibentuk pada 11 Desember 1970 memang terkenal ke seantero negeri, dan tentu saja mengilhami banyak pemusik dangdut lainnya.

Sebut saja orkes dangdut Monata group yang terang-terangan memelencengkan nama Soneta Group untuk orkes mereka. Salah satu penyanyinya adalah Sodiq Rifa'i atau yang lebih dikenal dengan nama populer Sodiq Monata atau Cak Sodik New Monata (lahir 7 April 1968).

Sodiq mengawali karier dengan merilis album bersama Monata Group. Kemudian diawal tahun 2017 Sodiq Monata bekerjasama dengan PT Pancal Records Indonesia membuat proyek Album Monata Goyang Reggae bersama Ratna Antika dan Nella Kharisma kemudian musik aransemennya dibuat oleh mas Pancal 15

Sodiq adalah salah satu mantan personil New Pallapa, dan Monata. Pada tahun 2018, terdapat kekacauan di grup Monata, maka dari itu dibentuklah grup musik baru yaitu New Monata.

Kemudian ada pula Sonata, yang meski tidak secara tegas mengakui sebagai plesetan dari Soneta. Lantas karena para penggemar dangdut sudah terbiasa dengan nama orkes yang terdiri dari tiga suku kata maupun yang berakhiran dengan huruf a, maka banyak orkes dangdut lain yang secara tidak langsung mengikuti pola tersebut.

Agar tidak dikatakan mencontek, maka beberapa orkes dangdut mencoba memberikan makna filosofis dari nama orkes mereka. Sebut saja Sera, yang merupakan kepanjangan dari Selera Rakyat, yang menunjukkan bahwa mereka menyajikan musik-musik yang menjadi selera masyarakat.

Kemudian ada orkes yang diberi nama Sagita, yang konon katanya berasal dari nama yang populer untuk anak perempuan. Melambangkan seorang wanita yang pesona, berkarisma, glamor, selalu  menjadi pusat perhatian. serta pekerja keras.

Sedangkan  menurut studi numerologi, Sagita memiliki arti sebuah kepribadian yang ekspresif, mudah berbicara, bersosialisasi, dan menyukai seni serta menikmati hidup.

Entah karena pengaruh nama atau karena kreatifitasnya , orkes ini memang tampak menonjol dengan memadupadankan dangdut koplo dengan kesenian jaranan.

Oleh karena banyak yang menggunakan pola nama tiga suku kata dan ada huruf a di belakangnya, maka mayoritas nama orkes dangdut mengikuti pola yang sama.

 

Pola Nama Grup Dangdut Koplo Modern

Berbeda dengan  pola nama pada orkes dangdut melayu, grup dangdut koplo modern memiliki nama yang lebih bervariasi. Kemungkinan besar karena pasarnya memang berbeda. Penggemar grup dangdut koplo modern sebagian besar adalah anak muda yang labil namun enerjik. Oleh sebab itu nama grup dangdut koplo modern harus mencerminkan sifat-sifat penggemarnya.

Sebut saja grup NDX A.K.A. nama yang terkesan futuristik. Padahal  hanya singkatan dari nama salah satu personelnya yaitu Nanda Extreme.

Selain NDX A.K.A, ada juga Feel Koplo. Dari namanya, seperti bentuk akulturasi dari budaya kuno dan modern. Antara budaya barat dan timur. Plesetan sempurna untuk pil koplo, setelah “pil” diganti menjadi “feel”, konotasinya jauh dari kesan negatif, menjadi “Rasakan Koplonya!”.

Akulturasi tiak hanya juga pada nama grupnya, melainkan musik-musik mereka. Feel Koplo memang terkenal kreatif, mereka  me -remix beberapa lagu pop yang top dari Indonesia hingga mancanegara, menjadi kekoplo-koploan.

Salah satu yang paling fenomenal adalah lagu Boy Pablo yang berjudul “Everytime. Versi aslinya tergolong lagu  syahdu, kemudian diubah total menjadi musik yang cocok untuk senam pagi.

Demikian penjelasan singkat tentang Pola Nama Grup Dangdut berdasarkan hasil cocokologi dan tentu saja nggak bisa dipertanggungjawabkan.

Sumber: mojok.co

  • Tips Mencari Tukang Bangunan Untuk Perbaikan Rumah Bocor

    Udara yang segar dan relatif dingin adalah alasan utama seseorang betah tinggal di Bogor. Bagaimana tidak, ditengah kota Bogor terdapat Kebun raya. Dengan luas mencapai 87 hektar (ha), Kebun Raya Bogor memiliki peran yang penting. Diantaranya menjadi paru-paru kota yang memasok oksigen yang berlimpah bagi warganya. Namun dibalik dari rasa nyaman yang dirasakan, warga Bogor ternyata kerap mengalami berbagai masalah akibat curah hujan yang tinggi salah satunya adalah atap rumah yang bocor.

Bagong, An Innocent Puppet Character

Every character in Punakawan puppet show has their own different meanings of philosophy. One of them is Bagong. Ki Lurah Bagong is one of the fiction members of Punakawan and he is also the youngest among all according to the story. Bagong is basically the adopted child of Semar. Bagong is known as the innocent character and in Banyumas, Bagong is known as Bawor. His characteristics is an entertainer to the viewers. The physical look is so funny and unique. Baca Selengkapnya...